Adat Melayu (Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam MTs Kelas 9)

Adat Melayu (Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam MTs Kelas 9) ~ KamuBisa-iO. Sebenarnya daerah melayu terbentang dari semenanjung tanah melayu ke Sumatera, Jawa hingga Filipina. Namun sekarang sesuai pembagian wilayah kekuasaan secara politik telah terpisah menjadi Indonesia, Malaysia, Brunei, dan lain-lain. Meskipun tinggal di Negara yang berbeda tetapi karena satu rumpun melayu tetap memiliki kesamaan fisik, raut muka, bahkan kebudayaan ada yang sama. Kehidupan orang Melayu (Riau) selalu diwarnai dengan upacara ndat sebagai warisan tradisi nenek moyang mereka. Masuknya agama lslam, sedikit banyak rnemengaruhi dalarn pelaksanaan upacara adat tersebut sehingga menjadi adat yanq sesuai ajaran islam, misalnya, kelahiran anak hingga masuk usia dewasa.

Adat Melayu (Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam MTs Kelas 9)

Adat Melayu (Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam MTs Kelas 9)
Beberapa adat Melayu yang bernilai lslam adalah:
a. Anak yang lahir, jika bayi itu laki-laki segera diazankan, sedangkan bayi perempuan diiqamahkan. Mengazankan atau mengiqamahkan bayi biasanya dilakukan oleh ayah  bayi tersebut. Khusus bayi perempuan, lidahnya ditetasi madu dengan menggunakan kain. Hal itu dimaksudkan agar anak tersebut jika sudah dapat berbicara hingga usia tua dalam hidupnya memiliki kata-kata semanis madu.

b. Beberapa hari setelah kelahiran; biasanya pada saat bayi berusia 7 hari diadakan acara akikah sesuai ajaran lslam yaitu dengan menyembelih kambing. Bayi laki-laki disembelihkan dua ekor kambing, sedangkan bayi perempuan diakikahi dengan satu ekor kambing. Selain diakikahi, juga dilakukan pemotongan rambut sekaligus pemberian nama kepada bayi tersebut. Pemberian nama dipilihkan dengan nama vang rnerniiiki arti yang bagus.
Baca juga : Hadrah
c. Ketika bayi berusia tiga bulan, diadakan upacara yang disebut mengayun budak. Bagi bayi perernpuan, diadakan pelubangan ditelinganya atau disebul batindik untuk dipasang perhiasan ditelinga (anting-anting). Pada usia ini telinganya masih lembut sehingga lebih rnudah menindiknya. Pada usia enam bulan, diadakan upacara turun tanah, yaitu ketika bayi itu menjejakkan kakinya pertarna kali di tanah. Bayi diturunkan di atas tanah dan dimasukkan dalam sangkar besar bersama dengan beberapa barang, maka ia akan memegang barang yang disukainya. Ada beberapa kepercayaan masyarakat bahwa barang yang diambil anak tersebut mengisyaratkan kesuksesan dia pada saat dewasa. Misalnya anak menrgabil buku maka masa depannya tielak akan jauh dari dunia pendidikan.

e. Pada usia anak masuk tujuh tahun, orang tuanya akan mengantarnya kepada guru ngaji untuk belajar Al Quran, bersilat, dan menari Zapin. Tari Zapin adalah tarian rnusim yang berasal dari Arab yang kemudian menyebar di beberapa wilayah lndonesia. Zapin Melayu agak berbeda dengan Zapin aslinya. Jika penari Zapin Arab menghadap ke pengiring musik maka penari Zapin Melayu menghadap ke penonton. Tari Zapin dimainkan oleh sekelompok perempuan atau sekelompok laki-laki tetapi kadang-kadang ditarikan oleh campuran laki-laki dan perempuan. Pada saat berusia 7 tahun itu tiba waktunya seorang anak dikhitan (bersunat), baik laki-iaki maupun perempuan. Dalam acara bersunat, pesta perayaannya dimeriahkan dengan kesenian gazal dan langgam. Khusus anak laki-laki, khitan dilakukan setelah ia tamat (khatam) Al Quran yang ditandai dengan upacara berkhatama ngaii. Kebanggaan bagi orang tua jika anak yang dikhitan sudah khatam dalam membaca Al Quran.
Baca : Sekaten
Demikian artikel Adat Melayu (Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam MTs Kelas 9), Semoga bermanfaat. Untuk melihat seluruh materi Sejarah dapat dilihat di >> Materi Sejarah
Adat Melayu (Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam MTs Kelas 9) Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown
comments