Bentuk Muka Bumi dan Aktivitas Penduduk Indonesia (Materi Pelajaran IPS SMP Kelas 7)

Bentuk Muka Bumi dan Aktivitas Penduduk Indonesia (Materi Pelajaran IPS SMP Kelas 7) ~ KamuBisa-iO. Negara Indonesia adalah terkenal dgn negara yang terdiri dari beribu gugusan pulau baik yang mempunyai ukuran yang besar atau yang keil. Jumlah pulau yang ada di Indonesia adalah 13.466 buah. Luas wilayah Negara Indonesia mencapai 5.180.053 km2, yang terdiri dari daratan seluas 1.922.570 km2 dan lautan seluas 3.257.483 km2.

Bentuk Muka Bumi dan Aktivitas Penduduk Indonesia (Materi Pelajaran IPS SMP Kelas 7)

Bentuk Muka Bumi dan Aktivitas Penduduk Indonesia (Materi Pelajaran IPS SMP Kelas 7)
Bentuk permukaan bumi secara umum, dan khususnya di Indonesia bisa dibedakan menjadi:
  • dataran rendah
  • dataran tinggi
  • bukit
  • gunung
  • pegunungan
Apa pengaruh dari keragaman bentuk muka bumi Indonesia terhadap keragaman aktivitas penduduk Indonesia? Pada umumnya, setiap bentuk muka bumi akan selalu menunjukkan bahwa pola aktivitas penduduk yang satu akan berbeda dgn daerah yang lainnya. Berikut gambaran mengenai keadaan muka bumi dan aktivitas penduduk Indonesia adalah sbb.

A. Dataran Rendah
Bentuk muka bumi ini adalah merupakan hamparan luas tanah, bagian dari permukaan bumi dgn letak ketinggian 0-200 M dpal (di atas permukaan air laut). Pada daerah dataran rendah, utk aktivitas penduduknya yang dominan adalah permukiman dan pertanian. Di Pulau Jawa, dataran rendah dipakai oleh penduduk yang mendiami sebagai tempat bercocok tanam padi sehingga Pulau Jawa adalah menjadi pulau yang menjadi penghasil padi terbesar di Indonesia.

Mengapa pada dataran rendah aktivitasnya adalah pertanian dan permukiman, berikut alasannya:
  1. Pada daerah dataran rendah, mobilitas penduduknya dari satu tempat ke tempat lainnya mudah dpt dilakukan.
  2. Pada daerah dataran rendah, lahan tanah yang subur banyak ditemui sebab biasanya berupa tanah aluvial (hasil endapan sungai yang subur).
  3. Dataran rendah dekat dgn pantai hingga banyak penduduk yang bekerja sebagai nelayan.
  4. Memudahkan penduduk utk berhubungan dgn dunia luar melalui jalur laut.
Dengan berbagai keuntungan pada daerah daratan rendah tersebut, maka banyak penduduk yang bermukim di dataran rendah. Pemusatan penduduk di dataran rendah secara perlahan berkembang menjadi daerah perkotaan. Sebagian besar daerah perkotaan di Indonesia maupun dunia, terdapat di dataran rendah.

Aktivitas pertanian pada dataran rendah umumnya adalah kegiatan bidang pertanian lahan basah yang dilakukan di daerah yang sumber airnya cukup banyak tersedia utk irigasi pertaniannya. Lahan basah ini pada umumnya dipakai oleh penduduknya utk menanaman padi yang dikenal dgn pertanian sawah.

Selain banyak kelebihan yang dimiliki di daerah dataran rendah, namun dataran rendah juga memiliki potensi bencana alam antara lain tsunami, banjir, dan gempa.

Banjir yang terjadi di dataran rendah karena adanya aliran air sungai yang tidak mampu lagi utk ditampungnya. Hal ini bisa terjadi karena aliran air dari daerah hulu yang terlalu besar, pendangkalan sungai, penyempitan alur sungai, atau banyaknya sampah di sungai yang menghambat aliran sungai.

Bencana banjir mempunyai beberapa tanda yang dpt kita lihat antara lain sebagai berikut.
  • Air melebihi batas sempadan sungai sehingga akan meluap dan akhirnya akan menggenangi daerah sekitarnya.
  • Terjadinya hujan dgn intensitas curah hujan yang tinggi tanpa disertai dgn proses infiltrasi (penyerapan) yang baik.
  • Air tidak dpt menyerap ke dlm tanah karena berkurangnya vegetasi sebagai penyerap atau penyimpan air.
  • Air yang jatuh ke permukaan tidak dpt mengalir dgn baik disebabkan oleh saluran drainase yang ada tidak berfungsi dgn baik sehingga air tersumbat dan tidak dpt mengalir dgn baik.
Hal-hal yang harus dilakukan utk menghindari banjir antara lain:
  • Meninggikan bangunan tempat tinggal samapai perabotan rumah dan peralatan listrik aman dari genangan air.
  • Menghindari bermukim pada wilayah-wilayah yang rentan terjadi bahaya banjir, misalnya di dataran banjir atau dataran yang biasa terkena banjir.
  • Membangun tanggul yang cukup tinggi utk menghambat air masuk ke lingkungan tempat tinggal kita.

Pantai adalah bagian dari dataran rendah yang berbatasan dgn laut. Adapun ancaman bencana di daerah pantai adalah tsunami. Hal yang sebaiknya dilakukan utk menghindari bahaya tsunami adalah menyiapkan diri terhadap kemungkinan terjadinya tsunami dgn memperhatikan hal-hal berikut ini.
  • Jika adanya gempa kuat yang disertai dgn suara ledakan di laut, sebaiknya segera bersiap-siap utk menghadapi kemungkinan terjadinya tsunami. Segera tinggalkan daratan pantai tempat kalian tinggal jika gempa kuat terjadi.
  • Jika air pantai mendadak surut sampai dasar laut terlihat dgn jelas, segera jauhi pantai karena hal itu merupakan peringatan alam bahwa akan terjadi tsunami.
  • Tanda-tanda alam lainnya yang terkadang terjadi seperti banyaknya ikan di pantai dan tiba-tiba banyak terdapat burung.
  • Seringkali gelombang tsunami yang kecil disusul oleh gelombang raksasa di belakangnya. Sehingga harus waspada.
  • Lembaga pemerintah yang berwenang biasanya selalu memantau kemungkinan terjadinya tsunami. Oleh karena itu, jika belum ada pernyataan “keadaan aman”,  sebaiknya tetap menjauhi pantai.
Potensi bencana yang juga mengancam daerah pantai adalah gempa walaupun tidak semua wilayah pantai di Indonesia berpotensi gempa. Wilayah pantai Indonesia yang berpotensi gempa adalah Pantai barat Sumatra, pantai selatan Jawa sampai Nusa Tenggara berpotensi gempa. Pada pantai di Pulau Kalimantan relatif aman dari gempa karena jauh dari pusat gempa. Wilayah lainnya adalah Sulawesi, Maluku, Papua, dan sejumlah pulau lainnya. Ancaman gempa juga mungkin terjadi di daerah perbukitan dan pegunungan.

B. Bukit dan Perbukitan
Bukit adalah bagian dari permukaan bumi yang lebih tinggi apabila dibandingkan dgn daerah di sekelilingnya, yang memiliki ketinggian kurang dari 600 m dpal. Pada bukit tidak terlihat curam seperti gunung. Perbukitan berarti kumpulan dari sejumlah bukit pada suatu wilayah tertentu. Pada daerah perbukitan, kegiatan permukiman penduduknya tidak sama seperti di dataran rendah. Permukiman tersebar pada area-area tertentu atau membentuk suatu kelompok-kelompok kecil. Masyarakat biasanya menggunakan lahan datar yang luasnya terbatas di antara perbukitan. Permukiman pada umumnya dibangun pada kaki-kaki perbukitan atau lembah perbukitan sebab pada tempat tersebut terdapat sumber mata air atau sungai yang dipakai sebagai sumber air utk aktivitas masyarakat.

Pada daerah perbukitan, aktivitas pertaniannya merupakan pertanian lahan kering yang merupakan pertanian yang dilakukan pada area yang pasokan airnya terbatas atau hanya mengandalkan air hujan saja. Pertanian lahan kering sama dgn ladang yang dilakukan secara menetap atau dilakukan secara berpindah-pindah. Sedangkan tanamannya adalah umbi-umbian atau palawija dan tanaman tahunan (kayu dan buah-buahan). Pada bagian lereng yang masih landai dan lembah perbukitan, sebagian penduduk juga memanfaatkan lahannya utk tanaman padi.

Aktivitas ekonomi di daerah perbukitan biasanya sulit berkembang menjadi sebuah pusat perekonomian. Pada daerah perbukitan, mobilitas manusia tidak semudah di daerah dataran rendah sehingga pemusatan permukiman dan industri relatif terbatas. Walau demikian, daerah perbukitan dpt dikembangkan menjadi daerah pariwisata karena panorama alamnya yang indah dan suhu udaranya yang sejuk. Pariwisata yang bisa dikembangkan misalnya wisata alam yang tujuannya menikmati pemandangan daerah perbukitan yang indah.

Pada daerah perbukitan mempunyai potensi terjadinya bencana alam yaitu longsor. Supaya dpt terhindar dari bencana longsor dan dampak yang ditimbulkan pada saat dan setelah terjadi longsor, cara-cara berikut diharapkan dpt membantu.

- Menghindari membangun rumah di wilayah yang rawan longsor misalnya pada daerah lereng yang curam, dekat dgn tepi gunung, dekat dgn jalur aliran air atau drainase.
- Kenalilah tanda-tanda akan terjadinya longsor yaitu:.
  • Perubahan, pergeseran, atau retakan yang melebar secara perlahan-lahan pada tanah dan jalan.
  • Pintu dan jendela macet utk pertama kalinya.
  • Retakan baru yang muncul pada lantai dan tembok.
  • Fasilitas-fasilitas rumah di bawah tanah, seperti pipa saluran air pecah atau retak.
  • Tonjolan tanah terlihat pada dasar dari suatu lereng.
  • Air dari pipa atau sumber air keluar dari tanah pada lokasi baru.
  • Pagar, pohon, dan dinding bergeser.
  • Suara gemuruh bertambah kuat.
  • Terdapat suara suara aneh atau tidak biasa seperti suara pohon yang patah atau suara bebatuan yang saling bertumbukan.
C. Dataran Tinggi
Dataran tinggi adalah daerah datar yang tingginya lebih dari 400 meter dpal. Pada dataran tinggi memungkinkan mobilitas penduduk berlangsung lancar seperti di dataran rendah. Sehingga pada beberapa dataran tinggi yang ada di Indonesia dpt berkembang menjadi pusat ekonomi penduduk.

Aktivitas penduduk di dataran tinggi khususnya pertanian, dilakukan dgn memanfaatkan lahan-lahan dgn kemiringan lereng tertentu. Supaya mudah dlm menanam, maka penduduk pada dataran tinggi memakai teknik sengkedan dgn memotong bagian lereng tertentu supaya menjadi datar. Teknik ini juga mempunyai fungsi utk mengurangi erosi (pengikisan oleh air).

Pada dataran tinggi sebagian penduduknya menanam padi dan beberapa jenis sayuran. Suhu udara yang tidak terlalu panas memungkinkan penduduknya dpt menanam beberapa jenis sayuran misalnya tomat atau cabe. Sejumlah dataran tinggi juga menjadi daerah tujuan wisata karena kondisi udara yang sejuk dan pemandangan alamnya yang indah merupakan daya tarik bagi wisatawan utk berkunjung ke daerah dataran tinggi. Contoh dataran tinggi yang menjadi daerah tujuan wisata, misalnya Bandung dan Dieng.

Potensi bencana alam di dataran tinggi biasanya adalah banjir, hal ini karena bentuk muka buminya yang datar yang mempunyai potensi menimbulkan genangan air.

D. Gunung dan Pegunungan
Gunung merupakan bagian dari permukaan bumi yang menjulang lebih tinggi jika dibandingkan dgn daerah yang ada di sekelilingnya. Umumnya bagian yang menjulang tersebut dlm bentuk puncak-puncak gunung dgn ketinggian 600 meter dpal atau lebih. Sedangkan pegunungan merupakan bagian dari daratan yang merupakan kawasan yang terdiri atas deretan gunung-gunung dgn ketinggian lebih dari 600 meter dpal.

Di Indonesia, gunung berapi tersebar di sepanjang Pulau Sumatra, Jawa sampai Nusa Tenggara. Gunung berapi juga banyak dijumpai di Pulau Sulawesi dan Maluku. Beberapa gunung berapi di Nusantara sangat terkenal di dunia karena letusannya yang sangat dahsyat, seperti gunung berapi Tambora dan Krakatau.

Gunung berapi adalah gunung yang mempuunyai lubang kepundan atau rekahan dlm kerak bumi sebagai tempat keluarnya cairan magma atau gas atau cairan lainnya ke permukaan bumi. Tanda-tanda gunung berapi adalah adanya kawah atau rekahan dan kapan saja gunung berapi bisa meletus. Pada sebagian gunung yang ada di Indonesia adalah merupakan gunung berapi yang masih aktif. Tanda-tanda gunung berapi yang masih aktif adalah adanya aktivitas kegunungapian misalnya semburan gas, asap, dan lontaran material dari dlm gunung berapi.

Masyarakat yang tinggal di gunung atau pegunungan memanfaatkan lahan yang terbatas sebagai lahan pertanian. Lahan-lahan dgn kemiringan yang cukup tajam masih dimanfaatkan oleh penduduknya. Jenis tanaman yang dibudidayakan adalah sayuran dan buah-buahan. Sebagian penduduk memanfaatkan lahan yang miring dgn menanam beberapa jenis kayu utk dijual. Potensi bencana alam yang terjadi pada daerah pegunungan adalah longsor dan letusan gunung berapi.
Demikian artikel Bentuk Muka Bumi dan Aktivitas Penduduk Indonesia (Materi Pelajaran IPS SMP Kelas 7),  Semoga bermanfaat. utk melihat seluruh materi Ilmu Pengetahuan Sosial dpt dilihat di >> Materi Ilmu Pengetahuan Sosial
Bentuk Muka Bumi dan Aktivitas Penduduk Indonesia (Materi Pelajaran IPS SMP Kelas 7) Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown
comments